Disini kami akan membahas mengenai komponen apa saja yang terdapat pada PLC secara umum.
Komponen-Komponen Pada PLC |
1. Catu Daya
Catu Daya merupakan sumber daya untuk bagi PLC, biasanya berupa tegangan AC (120 V / 240 V), atau tegangan DC (24 V).
2. CPU (Central Processing Unit)
CPU atau Processor adalah mikroprosesor yang mengkordinasikan kerja sistem PLC. Ia mengeksekusi program, memproses sinyal input/output, dan mengkomunikasikan dengan peralatan luar.
3. Memori
Memori adalah daerah yang menyimpan sistem operasi dan data pemakai. Ada dua jenis memori yaitu ROM (Read Only Memory) dan RAM (Random Access Memory). ROM adalah memori yang hanya dapat diprogram sekali.
Penyimpanan program dalam ROM bersifat permanen, maka ia digunakan untuk menyimpan sistem operasi. Ada sejenis ROM, yaitu EPROM (Erasable Programmable Read Only Memory) yang isinya dapat dihapus dengan cara menyinari menggunakan sinar ultraviolet dan kemudian diisi program ulang menggunakan PROM Writer.
RAM digunakan untuk menyimpan status input-output, data berubah sesuai dengan kondisi input-output, data akan kembali ke kondisi awal jika PLC mati.
4. Interface Input dan Output
Interface Input/output adalah perantara dari PLC ke peralatan fisik, seperti sensor dan saklar pada peralatan input, atau kontaktor, lampu, dan buzzer pada peralatan output. Secara umum terdapat 2 jenis modul input/output, yaitu jenis digital dan analog.
Modul input/output Digital berfungsi untuk menghubungkan nilai diskrit (kondisi On atau Off) dengan PLC.
Pada modul input digital tersedia dalam tegangan DC dan AC (umumnya 240 Vac, 120 Vac, 24 Vdc, dan 5 Vdc). Di dalamnya terdapat “optoisolator” untuk mencegah lonjakan tegangan tinggi masuk PLC (sebagai pengaman).
Gambar Interface Input Digital |
Pada modul output digital umumnya terdapat 3 jenis modul, yaitu
• Triac output (output tegangan AC)
Gambar Interface Output Digital |
• Transistor output (output tegangan DC)
Gambar Interface Output Digital |
• Relay output (output tegangan AC/DC)
Gambar Interface Output Digital |
Modul input/output analog berfungsi untuk menghubungkan nilai continue dengan PLC.
Pada modul input analog dapat menerima tegangan dan arus dengan level tertentu (misal 0 – 10 V, 4 – 20 mA) dari input device analog seperti sensor analog dan potensiometer.
Sedangkan modul output analog dapat memberikan tegangan dan arus dengan level tertentu (misal 0 – 10 V, 4 – 20 mA) pada output device analog seperti motor DC, motor AC, dan control valve.
Pada modul input analog dapat menerima tegangan dan arus dengan level tertentu (misal 0 – 10 V, 4 – 20 mA) dari input device analog seperti sensor analog dan potensiometer.
Sedangkan modul output analog dapat memberikan tegangan dan arus dengan level tertentu (misal 0 – 10 V, 4 – 20 mA) pada output device analog seperti motor DC, motor AC, dan control valve.
Gambar Interface Input/Output Analog |
5. Peralatan Penunjang
Peralatan penunjang adalah peralatan yang digunakan dalam sistem kendali PLC, tetapi bukan merupakan bagian dari sistem secara nyata. Peralatan penunjang itu, antara lain:
· Berbagai jenis alat pemrogram, seperti konsol pemrogram, dan software untuk pemrograman PLC.
· Berbagai jenis memori luar, seperti disket, CD ROM, flash disk.
No comments:
Post a Comment